Powered By Blogger

Kamis, 20 Oktober 2016

kebanggaan semu

deru gegap gempita
haru seru menggugah

aku diam
membayangkan langkah yang terlewat semua

lalu aku bertanya
dulu bagaimana

sekarang sudah saatnya

lalu semua menghilang


Sabtu, 16 April 2016

saatnya ceritamu tertulis.
goresan tanah tandus penuh polusi yang menyejukan.
gadis biasa. dengan rumah biasa. kehidupan yang biasa.
ya. diantara yang lainnya. biasa saja.
dia bukan pelari tercepat.
bukan pelukis terbaik.
bukan gitaris terhandal,
bukan juara 1 di kelasnya,

yah.
biasa saja.
karena semua itu bukan alasan.
bukan masalah.

terima kasih berlaku tidak biasa padaku.
tapi.
yaaah, terima kasih.

hati-hati menjaga hati.

Rabu, 19 Agustus 2015

saat dianya bukan lagi dirimu
mungkin itu gunanya menulis tanpa nama
jangan terlalu merasa
kau tidak buta
sadari itu

Senin, 27 Juli 2015

2 minggu lagi uas
uas 2 minggu
1 bulan
untuk 1 tahun kedepan
untuk selamanya

hufft.
situasi urang lagi di ujung jurang.
dalam 1 bulan bakal ketauan ditendang apa ditarik buat berjuang lagi disini.
wkwkwk

yuk.
udah gede.
jangan banyak babibu.
udah ya udah.
terus ya terus.

masih banyak yang lebih penting digawein.
dan mendesak.

masa.....

masa bodo =))

Sabtu, 25 Juli 2015

pintu sudah tertutup
terkunci

waktuku pergi sudah cukup memberinya waktu untuk pindah alamat
sialnya aku belum berkata semua maksudku itu apa

dia tidak meninggalkan alamat apapun

pintunya terkunci
mungkin sudah ada oranglain yang mengisi
jadi enggan menerima tamu yang tidak ia kenal

aku tidak melihat orang asing didalamnya
bahkan apa yang bisa aku lihat

aku pergi terlalu lama mungkin
cukup untuk menyadarkannya saat aku pergi

pergi mencari tujuan arah hidupku kedepannya

banyak yang awalnya..
ah sudahlah
aku terlalu banyak berandai nantinya

apa aku salah alamat?
tapi aku yakin
rumah selalu dapat dicari

tapi bisa saja
aku lupa jalan pulang

yasudah
mungkin ceritanya mesti ditutup

entah baiknya aku simpan untuk cerita
atau dibiar kering

yasudah.

mungkin banyak cerita yang lebih menarik baginya
dimana pendongeng selalu setia
tidak pergi begitu saja

tapi aku masih yakin aku tidak salah alamat
tapi sudah coba ketuk 3x.
katanya mesti pergi kalau udah begitu.

panggilan sudah menyuruhku berkelana lagi.
apa aku bisa kembali pulang?
atau ini terakhir?

tidak ada jaminan rumah ini tetap disini.
mungkin sudah digusur.
atau dibeli orang.

mungkin permintaanku dulu rumit dan kurang jelas.
sehingga lebih baik rumah dikosongkan
mencari siapa yang bisa menatanya lebih baik

pindah. mencari rumah yang lebih nyaman.

ah.

banggalah aku sudah pernah melakukan kebodohan.
seperti biasa.



Jumat, 24 Juli 2015

lalu mentahkan saja semua itu
itu bukan kesal
hanya niatku untuk usil
semua tau aku usil

tapi yasudah
kadang orang baru menangkapnya beda
mungkin orang lama yang sudah lama bisa menjadi orang baru

ya
mungkin aku tidak sadar
semua sudah menjadi baru
aku terlalu kaku menerimanya

yasudah

Senin, 29 Juni 2015

beda

lukisan itu menatapku kosong
puisi didalamnya
goresan si penggambar
kisah manis yang entah bagaimana kelanjutannya
aku hanya menatapnya
menunggu dia memberiku satu jawaban untuk mengisi
bukan lubang
hanya hampa
dia pergi sementara aku pikir
lalu mungkin dia tersesat dan lupa jalan pulang

ada dua pilihan sekarang

aku mencarinya dan meninggalkan tempatku sekarang
tapi bagaimana kalau dia kembali pulang sedangkan aku pergi?
apa dia akan menunggu?
atau dia berpikir aku sudah bosan?

aku bisa juga menunggunya. percaya dia tetap mencari jalan untuk pulang.
karena kita sama-sama tau. sama-sama mau.

atau mungkin ada jalan ketiga?
saat itu.. aah

mari menatap gambar itu lagi
mereka tampak bahagia diatas bumi

itukan yang kita cari?